WONG NU

NU
Senin, 16 Desember 2019
ISTIGHOTSAH SETIAP AHAD LEGI MWC NU DUKUHTURI
Kegiatan istighotsah rutin setiap Ahad legi di selenggaran oleh MWC NU Dukuhturi selama satu jam dari jam 06 ; 00 sampai jam 07 ; 00 bertempat di gedung NU centre Kecamatan Dukuhturi di ikuti oleh seluruh Pengurus MWC NU Dukuhturi dan Banom PAC Dukuhturi dan PRNU serta Banom Ranting Se-Kecamatan Dukuhturi...mugi paringi gampang gangsar lancar ...sollalluala Muhammad...
Minggu, 03 Februari 2019
2 TOKOH NU SIDAPURNA
1. H. ABDUL BARI BIN H. ABDUL SUKUR
Beliau menantu SUNGGING PRABANGKARA BIN DERMA KUSUMA / DERMA WANGSA.
sekitar tahun 1945 Beliau menjadi bekel /Lurah ke-3 desa Sidapurna Dukuhturi Tegal.
Beliau seorang dermawan yang rendah hati.
Umaro yang religius.
2. KH. ABDUL HALIM BIN SUNGGING
Beliau putra Bungsu (ke-4) SUNGGING PRABANGKARA
Sekitar tahun 1937 Beliau mondok di Pekuncen Adiwerna di bawah asuhan KH. SOLEH.
tahun 1960 mendirikan MADRASAH NURUL HUDA Sidapurna Dukuhturri Tegal.
Beliau mengabdikan dirinya untuk pendidikan Agama Islam di Sidapurna.
Ulama yang Tawadhu'
Beliau menantu SUNGGING PRABANGKARA BIN DERMA KUSUMA / DERMA WANGSA.
sekitar tahun 1945 Beliau menjadi bekel /Lurah ke-3 desa Sidapurna Dukuhturi Tegal.
Beliau seorang dermawan yang rendah hati.
Umaro yang religius.
2. KH. ABDUL HALIM BIN SUNGGING
Beliau putra Bungsu (ke-4) SUNGGING PRABANGKARA
Sekitar tahun 1937 Beliau mondok di Pekuncen Adiwerna di bawah asuhan KH. SOLEH.
tahun 1960 mendirikan MADRASAH NURUL HUDA Sidapurna Dukuhturri Tegal.
Beliau mengabdikan dirinya untuk pendidikan Agama Islam di Sidapurna.
Ulama yang Tawadhu'
Jumat, 01 Februari 2019
RIWAYAT SINGKAT KH.ABDUL HALIM BIN SUNGGING
RIWAYAT SINGKAT KH. ABDUL HALIM
KH. ABDUL HALIM (WALID ) seorang putra dari alm. SUNGGING PRABANGKARA
dan almh. Ibu KARTIMEN.cucu dari DERMA KUSUMA Beliau lahir 1914 M dan wafat tahun 1978 M.
KH. ABDUL
HALIM putra bungsu dari empat bersaudara yaitu : 1. Taryunah istri dari H.
Abdul Bari 2. H. Abdul Ghoni (Rawijan/Kaswad) suami dari Sawen (Hj.Rodiyah) 3. Wasti istri dari H. Yahya 4. H.Abdul Halim
Masa kecil
dan remaja tempo dulu di desa di habiskan untuk menggembala kerbau ( angon
kebo) .
Beliau di
nikahkan oleh orang tuanya dalam usia muda dengan cucu H. ALI desa Sidakaton
yang bernama Chuzemah . Pernikahannya tidak berlangsung lama (elik/cerai) dan
tidak di karuniai anak. Setelah itu Beliau KH. ABDUL HALIM muda mempunyai
keinginan kuat untuk mendalami ilmu agama (mondok).keinginannya untuk “mondok “
tidak mendapat restu dari ayahnya. Akan tetapi karena keinginannya yang
menggebu untuk mondok mencari ilmu agama akhirnya mendapat dukungan dari
ibunya.
KH. ABDUL
HALIM menyelami pendidikan di Pondok Pesantren Pekuncen / Pesarean Adiwerna
pada tahun 1930 – 1937 yang di asuh oleh KH. SOLEH . Beliau di pondok pesantren
di samping menjadi santri juga menjadi Ustadz dan juga menjadi Lurah pondok
atau Kepala Pondok.
Tak lama
kemudian KH.ABDUL HALIM di pondok
pesantren Pekuncen di Nikahkan oleh KH.SOLEH
dan mendapat Cucunya yaitu putrinya KH. HASBULLOH bernama Siti Kurang lebih 1 tahun pernikahannya Istri
beliau meninggal dunia dan belum di karuniai keturunan.
Kemudian
Beliau Mondok lagi kira-kira 1 tahun di
Pondok Pesantren Banyu Urip Pekalongan.Kemudian Beliau pulang kekampung halaman
dan menikah dengan Hajjah Siti Fatimah.
Pernikahan Beliau dengan Ibu Hajjah
Siti Fatimah di karuniai 11 anak.
1. H. Muhyidin lahir 1945 wafat 1996
2. Ma’mun lahir 1947
wafat 2018
3. Sopiyah wafat
masih bayi
4. Robiah wafat masih bayi
5. Munawaroh wafat
masih bayi
6. Bayi
7. Bayi
8. Masduqi wafat 1971
9. Bayi
1. Bayi
1. H. Husni Tamrin
Setelah istri beliau Hj. Siti Fatimah
meninggal dunia Beliau menikah dengan ibu Chalimah tidak mempunyai anak
.setelah ibu Chalimah meninggal menikah dengan ibu Bunah meninggal dan tidak
memiliki anak kemudian terahir Beliau menikah dengan Ibu Chuzemah dari ds.
Blandongan Talang juga tidak di karuniai anak.
Di rumah
atau di desa Sidapurna Beliau menjadi seorang Ustadz atau Guru Ngaji dengan
mengajar Kitab-kitab Kuning,yaitu ; Kitab Sulam tofek, safinatus sholat, Takrib
dan praktek ibadah Sholat. Pada waktu itu sarana atau tempat mengajar belum
ada,sehingga tempat mengajar berada di kandang kerbau. Pada tahun 1939 Beliau
membangun Musholla yang sekarang menjadi Masjid Ghoiru Jam’i dengan nama Masjid
Baitul Halim. Di samping Musholla di gunakan untuk tempat mengajar juga rumah
beliau dijadikan tempat belajar mengajar.
Kemudian
pada tahun 1960 KH.ABDUL HALIM beserta masyarakat membangun gedung Madrasah
yang berada di belakang Musholla. Madrasah tersebut di beri nama “ Madrasah
Nurul Huda “. Pemberian Nama Nurul Huda atas saran dari KH. SAID BIN KH.ARMIA
Giren dan juga KH. BARMAWI Tegal wangi.
Untuk
kelanjutan perluasan Madrasah sampai sekarangpun masih tetap dalam keadaan nama
“ Madrasah Nurul Huda “
Itulah
nampak jasa-jasa perjuangan KH. ABDUL HALIM dalam pendidikan, di samping
mengaji dengan sistem “JIPING” ( ngaji kuping) sampai sekarang masih berkelanjutan.
Dengan
berkat Rahmat Alloh SWT masyarakat lingkungan dan sekelilingnya sampai saat
sekarang ini banyak orang-orang yang tadinya bodoh dalam hal agama sekarang
Alhamdulillah sedikit bisa berpengetahuan Agama. Dengan jasa-jasa Beliau semoga
menjadi amal yang di terima di sisi Alloh SWT. Maka marilah kita bersama-sama
membacakab srat ALFATIHAH..........................
Minggu, 20 Januari 2019
Langganan:
Postingan (Atom)