WONG NU

WONG NU
NU

Minggu, 03 Februari 2019

2 TOKOH NU SIDAPURNA

 1. H. ABDUL BARI BIN H. ABDUL SUKUR

Beliau menantu SUNGGING PRABANGKARA BIN DERMA KUSUMA / DERMA WANGSA.
sekitar tahun 1945 Beliau menjadi bekel /Lurah ke-3 desa Sidapurna Dukuhturi Tegal.
Beliau seorang dermawan yang rendah hati.
Umaro yang religius.








2.  KH. ABDUL HALIM BIN SUNGGING

Beliau putra Bungsu (ke-4) SUNGGING PRABANGKARA
Sekitar tahun 1937 Beliau mondok di Pekuncen Adiwerna di bawah asuhan KH. SOLEH.
tahun 1960 mendirikan MADRASAH NURUL HUDA Sidapurna Dukuhturri Tegal.
Beliau mengabdikan dirinya untuk pendidikan Agama Islam di Sidapurna.
Ulama yang Tawadhu'

Jumat, 01 Februari 2019

RIWAYAT SINGKAT KH.ABDUL HALIM BIN SUNGGING


RIWAYAT  SINGKAT  KH. ABDUL HALIM







KH. ABDUL HALIM  (WALID )  seorang putra dari alm. SUNGGING PRABANGKARA dan almh. Ibu KARTIMEN.cucu dari DERMA KUSUMA Beliau lahir 1914 M  dan wafat tahun 1978 M.
KH. ABDUL HALIM putra bungsu dari empat bersaudara yaitu : 1. Taryunah istri dari H. Abdul Bari 2. H. Abdul Ghoni (Rawijan/Kaswad) suami dari Sawen (Hj.Rodiyah)  3. Wasti istri dari H. Yahya  4. H.Abdul Halim
Masa kecil dan remaja tempo dulu di desa di habiskan untuk menggembala kerbau ( angon kebo) .
Beliau di nikahkan oleh orang tuanya dalam usia muda dengan cucu H. ALI desa Sidakaton yang bernama Chuzemah . Pernikahannya tidak berlangsung lama (elik/cerai) dan tidak di karuniai anak. Setelah itu Beliau KH. ABDUL HALIM muda mempunyai keinginan kuat untuk mendalami ilmu agama (mondok).keinginannya untuk “mondok “ tidak mendapat restu dari ayahnya. Akan tetapi karena keinginannya yang menggebu untuk mondok mencari ilmu agama akhirnya mendapat dukungan dari ibunya. 
KH. ABDUL HALIM menyelami pendidikan di Pondok Pesantren Pekuncen / Pesarean Adiwerna pada tahun 1930 – 1937 yang di asuh oleh KH. SOLEH . Beliau di pondok pesantren di samping menjadi santri juga menjadi Ustadz dan juga menjadi Lurah pondok atau Kepala Pondok.
Tak lama kemudian  KH.ABDUL HALIM di pondok pesantren Pekuncen di Nikahkan oleh KH.SOLEH  dan mendapat Cucunya yaitu putrinya KH. HASBULLOH  bernama Siti    Kurang lebih 1 tahun pernikahannya Istri beliau meninggal dunia dan belum di karuniai keturunan.
Kemudian Beliau Mondok lagi kira-kira  1 tahun di Pondok Pesantren Banyu Urip Pekalongan.Kemudian Beliau pulang kekampung halaman dan menikah dengan Hajjah Siti Fatimah.
Pernikahan Beliau dengan Ibu Hajjah Siti Fatimah di karuniai 11 anak.
1.     H. Muhyidin  lahir 1945 wafat 1996
2.     Ma’mun         lahir 1947  wafat 2018
3.     Sopiyah wafat masih bayi
4.     Robiah   wafat masih bayi
5.     Munawaroh wafat masih bayi
6.     Bayi
7.     Bayi
8.     Masduqi  wafat 1971
9.     Bayi
1.     Bayi
1.      H. Husni Tamrin

Setelah istri beliau Hj. Siti Fatimah meninggal dunia Beliau menikah dengan ibu Chalimah tidak mempunyai anak .setelah ibu Chalimah meninggal menikah dengan ibu Bunah meninggal dan tidak memiliki anak kemudian terahir Beliau menikah dengan Ibu Chuzemah dari ds. Blandongan Talang juga tidak di karuniai anak.

Di rumah atau di desa Sidapurna Beliau menjadi seorang Ustadz atau Guru Ngaji dengan mengajar Kitab-kitab Kuning,yaitu ; Kitab Sulam tofek, safinatus sholat, Takrib dan praktek ibadah Sholat. Pada waktu itu sarana atau tempat mengajar belum ada,sehingga tempat mengajar berada di kandang kerbau. Pada tahun 1939 Beliau membangun Musholla yang sekarang menjadi Masjid Ghoiru Jam’i dengan nama Masjid Baitul Halim. Di samping Musholla di gunakan untuk tempat mengajar juga rumah beliau dijadikan tempat belajar mengajar.
Kemudian pada tahun 1960 KH.ABDUL HALIM beserta masyarakat membangun gedung Madrasah yang berada di belakang Musholla. Madrasah tersebut di beri nama “ Madrasah Nurul Huda “. Pemberian Nama Nurul Huda atas saran dari KH. SAID BIN KH.ARMIA Giren dan juga KH. BARMAWI Tegal wangi.
Untuk kelanjutan perluasan Madrasah sampai sekarangpun masih tetap dalam keadaan nama “ Madrasah Nurul Huda “
Itulah nampak jasa-jasa perjuangan KH. ABDUL HALIM dalam pendidikan, di samping mengaji dengan sistem “JIPING” ( ngaji kuping) sampai  sekarang masih berkelanjutan.
Dengan berkat Rahmat Alloh SWT masyarakat lingkungan dan sekelilingnya sampai saat sekarang ini banyak orang-orang yang tadinya bodoh dalam hal agama sekarang Alhamdulillah sedikit bisa berpengetahuan Agama. Dengan jasa-jasa Beliau semoga menjadi amal yang di terima di sisi Alloh SWT. Maka marilah kita bersama-sama membacakab srat ALFATIHAH..........................