WONG NU

WONG NU
NU

Senin, 13 Februari 2012

MULUDAN DAN BAWANG MERAH

Bulan Robiul Awwal merupakan bulan yang mulia bagi umat Islam di seantero dunia tanpa kecuali di Sidapurna Dukuhturi Tegal yang notebene masyarakatnya adalah petani bawang merah.Ada yang menarik dengan judul tersebut muludan tidak hanya sebagai acara ritual keagamaan yang sangat di anjurkan bahkan termasuk sunnah Nabi walaupun caranya berbeda dengan sekarang.Nabi SAW menghormati kelahirannya dengan berpuasa,kita di Indonesia mempunyai tradisi yang baik sebagai sebuah kearifan budaya lokal yaitu dengan tasyakur,atau dengan kata lain di Sidapurna diadakan acara makan-makan.Tradisi makan-makan yang dalam bahasa sehari-hari di plesetkan dengan Mulutan dari kata Muludan.Makan-makan tak akan sedap atau enak dengan menggunakan selain bawang merah has brebes atau tegal.
di pertengahan tahun 2011 harga komoditas pertanian satu ini mengalami fluktuatif harga yang sangat signifikan. dari ahir tahun 2010 banyak kawan petani bawang merah tersenyum pasalnya harga bawang merah kenaikannya terus meroket harga di tingkat petani saja mencapai 10.000-/kg sehingga membawa angin segar petani,namun ahirnya pemerintah turun tangan dengan memberi bantuan kepada petani untuk menstabilkan harga bawang merah,dengan ditetapkan HMK (harga minimum kabupaten) sebesar 6000-/kg sebuah upaya dilematis.
di saat panen raya sekitar bulan agustus 2011 harga bawang merah anjlog sampai dengan titik nadzir yaitu 2000-/kg sudah jatuh tertimpa tangga harga yang sudah jatuh di tambah lagi pasokan bawang merah import yang membanjiri sentra pertanian di tiga wilayah yaitu: brebes,tegal dan cirebon.puncaknya awwal tahun 2012 petani bawang merah turun kejalan melakukan unjuk rasa,menyampaikan aspirasinya agar pemerintah atau pejabat terkait dapat mengatsi permasalahan bawang merah dengan adanya mekanisme atau aturan tentang import bawang merah. mudah-mudahan dengan adanya peraturan itu para petani bisa lagi tersenyum sehingga muludan dan mulutan bisa berjalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar